REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia akan memberikan bantuan kepada empat Lembaga Pengelolaan Hutan Nagari (LPHN) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Bantuan ini berupa ternak dan dana dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat ataupun pengurus LPHN yang berada di sekitar hutan nagari.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Solok Selatan Tri Handoyo Gunardi mengatakan bantuan berupa sapi diberikan untuk LPHN di Pasir Talang Timur, Kecamatan Sungai pagu, Simancuang Pauah Duo dan Pakan Rabaa Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Sedangkan berupa dana diberikan kepada LPHN di Padang Limau Sundai Kecamatan Sangir Jujuan.
Bantuan ini akan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Direktur Jenderal KLHK Apik Karyana pada Selasa (16/8). Terkait dengan jumlah bantuan, katanya, pihaknya belum mengetahui secara resmi berapa jumlahnya karena saat penyerahan akan disebutkan berapa nominal dana yang diberikan.
Bantuan ini merupakan bentuk kolaborasi antara KLHK, Fauna & Flora International (FFI), CEFS serta kerajaan Norwegia. Solok Selatan memiliki target hutan nagari 43.014 hektare dan saat ini baru terealisasi 14.667 hektare yang tersebar di tujuh lokasi. Dalam hal pengembangan dan pelestarian hutan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) banyak yang berminat datang ke Solok Selatan karena hutan di daerah itu masih bagus, airnya masih terjaga dan alami.
"Untuk pengelolaan dan menjaga kelestarian hutan, maka pola hutan nagari akan sangat bagus karena dikelola dan diawasi langsung oleh masyarakat sekitar serta mereka dapat mengelola dan memanfaatkannya selama 35 tahun," katanya.
Dia menambahkan di Solok Selatan sejak tahun 2012 hingga 2017 sudah ada cadangan 50 ribu hektare hutan untuk dijadikan hutan nagari dan hutan masyarakat.