REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Parlemen Irak pada Senin (15/8) menyetujui penunjukan Jabar Ali al-Luaibi sebagai Menteri Perminyakan dalam perombakan kabinet Perdana Menteri Haider al-Abadi. Luaibi sebelumnya merupakan mantan kepala perusahaan South Oil yang dikelola negara.
Perusahaan South Oil adalah perusahaan yang memproduksi sebagian besar minyak mentah bangsa OPEC.
Luaibi merupakan salah satu dari enam calon yang dinominasikan Abadi untuk mengisi pekerjaan menteri kosong. Parlemen meyetujui lima dari mereka termasuk Luaibi. Satu calon menteri yang ditolak adalah calon yang ditunjuk Abadi sebagai menteri perdagangan.
Awal tahun ini, Abadi mengumumkan niatnya untuk merombak kabinet dengan menunjuk teknokrat independen sebagai menteri. Langkah ini merupakan bagian dari rencana memerangi korupsi yang merajalela di negara itu.
Luaibi pada daftar calon menteri sebelumnya diblokir oleh parlemen pada April.
Anggota parlemen juga dijadwalkan pada Senin (15/8) untuk mempertanyakan Menteri Pertahanan Khal al-Obeidi. Ia tiak masuk ke dalam menteri yang diganti Abadi, meski terdapat dugaan korupsi yang melibatkan kontrak senjata.