REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti banyak bangunan keagamaan di era Uni Soviet, Masjid Karakol atau Masjid Dungan merupakan satu dari banyak masjid di Asia Tengah yang mengalami penutupan. Pada era komunis Uni Soviet saat itu masa kelam juga dirasakan Muslim Dungan.
Masjid ini dipaksa ditutup oleh gerakan Bolshevik dari 1929 sampai 1943. Berbeda dengan beberapa masjid lain yang dibiarkan hingga mengalami rusak parah, sejak 1943 Masjid Karakol ini pun dialihfungsikan sebagai gudang penyimpanan.
(Baca: Masjid Karakol Mirip Kuil di Tibet)
Hal ini membuat masjid terhindar dari kehancuran di era gerakan Bolshevik Soviet. Walau demikian, masjid ini pernah mengalami kerusakan pada struktur atapnya hingga diperbaiki kembali. Pada 1947, bangunan Masjid Karakol ini diserahkan kembali kepada komunitas Muslim Dungan.
Sejak saat itu masjid kembali difungsikan sebagai tempat ibadah hingga hari ini. Kini setiap hari bukan hanya etnis Dungan yang menggunakan masjid ini, melainkan juga hampir seluruh masyarakat Muslim Kirgis di Kota Karakol.
(Baca: Ciri Khas Masjid Karakol Kirgistan)
Bahkan, Pemerintah Kota Karakol kini menjadikan Masjid Dungan sebagai salah satu tujuan objek wisata. Masjid ini dapat dikunjungi oleh berbagai kalangan Muslim dan non-Muslim pada waktu tertentu. Kini masjid ini juga terdaftar sebagai monumen sejarah penting bagi negara Kirgistan dan telah dilindungi oleh undang-undang Kirgistan.