REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagian yang membedakan Masjid Bolo Hauz ini dengan masjid bersejarah lain di Bukhara adalah penggunaan struktur kayu dan ukirannya yang indah. Pada bagian depan masjid terdapat kolom atau pilar-pilar tinggi terbuat dari kayu.
Banyaknya pilar tersebut menjadi ciri khas masjid tersebut juga menjadi ciri khas masjid ini. Walaupun sebutan masjid ini adalah masjid empat puluh pilar, seluruh jumlah pilar yang ada di masjid ini hanya dua puluh pilar.
Pilar tersebut dibuat dari kayu kenari, poplar, dan elm. Pilar ini dibuat cukup ramping serta disambung dengan cincin logam saling berhubungan. Porosnya dipasang dalam dua baris, yang didukung dengan rangka kanopi saling bersilangan.
Dua pilar yang berada di tengah menunjukkan pintu masuk ke masjid, yang mengarahkan pada ceruk lengkungan besar, sebagai tanda pintu masuk. Pada masing masing pilar, terdapat ukiran dekoratif seperti sarang lebah yang detail pada ujung atas pilar. Sedangkan pada bawah pilar, juga terdapat ukiran kayu yang bermotif bunga.
Seni ukir kayu lain pada masjid ini terlihat pada rangka kanopi yang menopang langit-langit masjid. Ukiran kayu pada langit-langit masjid dipenuhi dengan dekorasi geometris serta pola sarang lebah. Selain itu, Masjid Bolo Hauz juga mengombinasikan banyak warna pada ukiran kayu teras dan langit-langitnya. Pada kayu langit-langit dicat secara detail dengan keahlian yang luar biasa. N berbagai sumber