Rabu 17 Aug 2016 21:04 WIB

Kontingen Indonesia Upacara 17 Agustus di Rio de Janeiro

Rep: agus raharjo/ Red: Citra Listya Rini
Kostum kontingen olimpiade Indonesia.
Foto: AFP/Getty Images
Kostum kontingen olimpiade Indonesia.

Laporan langsung wartawan Republika, Agus Raharjo dari Rio de Janeiro

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO --‎  Puluhan orang berpakaian serba merah berbaris rapi di ujung Rue (jalan) Atila Nunes, Dos Bandeirantes, Recreio, Rio de Janeiro. Di hadapan mereka, berdiri tiang warna putih, dengan bendera Merah Putih yang belum dinaikkan. Di belakangnya, spanduk berukuran 4x3 meter menempel di tembok pembatas. Tulisannya, Dirgahayu Republik Indonesia, 17 Agustus 2016.

Mereka yang berbaris, terdiri dari Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio, meliputi atlet, pelatih, maupun tim Chef De Mission (CDM). Lalu di barisan sebelahnya, tim Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dipimpin langsung Ketua Umum Erick Thohir, dan segenap perwakilan Satlakprima. Di barisan paling belakang, Tim Pendukung Indonesia, mulai dari sukarelawan Indonesia di Rio maupun warga Indonesia yang tinggal di Rio.

Meskipun hanya diikuti puluhan orang, Upacara Bendera merayakan Kemerdekaan RI berlangsung khitmad. Pembina Upacara, Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto memimpin menggunakan setelan Jas warna Hitam. Sikapnya resmi, yang diikuti seluruh peserta upacara. Di bagian belakang terlihat warga negara Brasil yang merupakan sopir, pengawal sampai tim pendukung lokal ikut menonton.

Prosesi berlangsung mulai pukul 08.30 pagi waktu setempat hingga setengah jam kemudian. ‎Tak ada pidato kemerdekaan, tapi pembacaan teks proklamasi dan Pancasila serta Undang-Undang Dasar tetap dilakukan. Tak lupa doa dipanjatkan, khususnya untuk dua atlet Bulutangkis Nasional yang akan bertanding siang ini menghadapi Malaysia di partai final.

Doa dilantunkan Ali Murtado, staf KBRI di Brasil. Doa sengaja secara khusus ditujukan pada Ganda Campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk meraih prestasi tertinggi dengan memulangkan satu emas. Dua atlet itu memang tidak mengikuti upacara bendera. Mereka sengaja tidak diikutkan agar tetap fokus menghadapi pertandingan lawan Ganda Campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

"Dalam kuasa-Mu, berkahilah pahlawan-pahlawan olahraga kami, khususnya Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, dengan kemenangan dalam pertandingan pada siang hari ini, serta kejayaan bagi seluruh bangsa dan negara Indonesia di pentas dunia," kata Ali saat membacakan doa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement