Kamis 18 Aug 2016 10:03 WIB

PBNU Minta Kewarganegaraan Ganda Arcandra Ditanggapi Serius

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Menteri ESDM Arcandra Tahar
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Menteri ESDM Arcandra Tahar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar yang memegang paspor AS dan Indonesia alias memiliki kewarganegaraan ganda dipandang sebagai masalah penting. Ironisnya, ada tokoh-tokoh yang merasa itu bukanlah permasalahan besar.

Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faisal Zaini, mengungkapkan kekhawatiran atas pihak-pihak yang meremehkan kasus dua kewarganegaraan seorang menteri. Pasalnya, tanggapan enteng terlontar dari orang-orang yang bisa dikatakan tokoh-tokoh Indonesia, yang tentu menjadi sorotan masyarakat.

"Kita khawatir dengan tokoh yang menganggap enteng masalah ini, merasa dua kewarganegaraan bukan masalah serius," kata Helmy, Rabu (17/8).

Ia berpendapat, sikap enteng yang diumbar tokoh-tokoh tentang permasalahan Arcandra Tahar, bukanlah pembelajaran yang baik bagi generasi penerus. Sikap enteng, lanjut Helmy, seakan meremehkan perjuangan mati-matian yang dilakukan para founding fathers, demi mempertahankan identitas bangsa Indonesia.

Untuk itu, ia meminta semua elemen bangsa Indonesia agar sama-sama menjaga kehormatan Pancasila, persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Helmy berharap, kasus itu dapat menjadi pembelajaran yang memperkokoh persepsi segenap elemen bangsa, dan menghentikan pertikaian serta perdebatan tidak penting.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement