REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap siap sewaktu-waktu dibutuhkan jika direkomendasikan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat tahun depan.
"Bu Risma harus tetap siap-siap atau stand by jika dalam proses ini diminta maju, dan petugas partai memang harus seperti itu," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat DPP PDIP Eva Kusuma Sundari ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Sabtu.
Ia mengakui, kendati hati Bu Risma masih untuk Surabaya namun jika diminta partai maka tidak ada alasan menolaknya, seperti halnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilkada lalu.
Sampai saat ini, kata dia, partainya memang belum menentukan siapa yang akan direkomendasi untuk menjadi pasangan nomor satu di Pemprov Jakarta, meski nama pejawat, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali mengemuka.
Menurut Eva, nama Ahok adalah bakal calon terkuat yang akan diusung PDIP. Namun karena sejak awal berniat maju perseorangan dan dianggapnya tak membutuhkan partai, membuat kader "banteng moncong putih" berpikir dua kali untuk mendukungnya.
"Banyak kader sakit hati dengan sikap Ahok. Tapi apapun itu, kader tetap solid dan akan selalu mendukung siapa pun pasangan yang diputuskan PDIP," ucapnya.
Baca juga, Elektabilitas Risman Melejit, Ahok Melorot.
Di sisi lain, kehadiran Eva yang juga anggota Komisi XI DPR RI tersebut di Surabaya dalam rangka usai mengukuhkan DPD Pengurus Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jawa Timur periode 2015-2020, Jumat (19/8) malam.