Selasa 30 Aug 2016 07:08 WIB

Gunung Kidul Masih Hadapi Buta Aksara

Buta aksara
Foto: blogger
Buta aksara

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya menekan angka buta aksara. Rentang umur warga buta huruf yakni 15 hingga 60 tahun.

"Sampai saat ini, kami masih menghadapi angka buta aksara yang jumlahnya mencapai 15.000," kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Bahron Rasyid, Selasa (30/8).

Ia mengatakan bahwa target pengurangan buta aksara sebesar 10.000 orang bisa tarcapai 2016 dan akan dilanjutkan pada 2017. Ia mengaku sudah menyiapkan strategi yakni memaksimalkan pusat kegiatan belajar masyarakat ( PKBM) yang ada di desa-desa.

"Nantinya warga yang buta aksara bisa diikutkan dalam PKBM di desa," katanya.

Bahron berharap masyarakat ikut terlibat dalam upaya pengentasan buta aksara ini. Sehingga target bebas buta aksara tercapai.

"Pengentasan masyarakat dari buta aksara bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Sampai saat ini, kata dia, buta aksara menjadi masalah serius bagi pemerintah. Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan karena warga yang masih buta aksara akan sulit memperoleh informasi.

"Sebagian informasi disampaikan melalui tulisan. Kalau warga mengalami buta aksara, tidak bisa membaca akan ketinggalan informasi sehingga sulit berkembang," kata dia.

Bahron mengatakan bahwa target pengentasan buta aksara bisa dicapai, maka kualitas ?sumber daya manusia Gunung Kidul bisa meningkat.

"Sumber daya manusia meningkat maka kesejahteraan akan meningkat," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement