REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung kembali akan menghidupkan program penyewaan sepeda. Bahkan, Pemkot Bandung berjanji akan menghadirkan sistem sewa sepeda kelas dunia. Yakni, dengan menggandeng investor asal Singapura, Secure Bike Share.
Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, investor asal Singapura itu akan menyuntikkan dana sekitar Rp 26 miliar untuk membangun 70 halte di Kota Bandung. Tiap halte, akan menyediakan sekitar 10 sepeda. Sementara itu, Pemkot Bandung akan membuat 30 halte tambahan.
"Mereka kayak investor saja, ngatur sendiri income-nya, dan dari sponsor yang mereka cari sendiri," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Pendopo Kota Bandung, Selasa (30/8).
Emil mengatakan, dari kerja sama tersebut, pihak Pemkot hanya menerima manfaat saja. Jadi, tidak ada sharing profit tapi Pemkot Bandung ikut merasakan manfaatnya.
"Halte existing titiknya kita ganti yang baru karena sistemnya pakai kartu, enggak ngetok," katanya.
Pemkot Bandung juga, kata dia, akan membuat kerja sama dengan 32 hotel di Bandung untuk terlibat sebagai bentuk dukungan program tersebut. Nantinya, setiap hotel akan punya halte sepeda agar turis yang datang ke Kota Bandung tidak menggunakan kendaraan pribadi.
Program sewa sepeda, kata dia, menjadi salah satu strategi Pemkot Bandung untuk menekan kemacetan. Ia berharap, ketersediaan sepeda bisa mengubah pola berlibur para turis yang datang. Program sewa sepeda sempat menjadi trend di Kota Bandung beberapa tahun lalu. Namun, tak jelasnya manajemen membuat program itu mandek hingga menyebabkan beberapa halte sepeda terbengkalai.
Dikatakan Emil, kegagalan program bike sharing terdahulu disebabkan pengelolaan yang bersifat kerelawanan. Berkaca pada kegagalan itu, dia pun akan membuat sistem manajerial yang lebih profesional. Selain mengurangi kemacetan, Emil optimistis, lingkungan sekitar Kota Bandung pun akan nyaman dan bersih. Wisatawan pun, akan semakin betah datang ke Bandung.