REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Citra Satelit Terra Aqua Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Temindung Samarinda mendeteksi empat "hotspot" atau titik panas di wilayah Kalimantan Timur pada Selasa (30/8).
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Temindung Samarinda Sutrisno saat dihubungi di Samarinda, Selasa, menyatakan keempat titik panas tersebut terdeteksi di dua kabupaten/kota di wilayah Kaltim. "Hari ini (Selasa) sekitar pukul 07. 00 Wita, citra Satelit Terra Aqua mendeteksi empat titik panas di dua kabupaten/kota di Kaltim," ujar Sutrisno.
Keempat titik panas yang terdeteksi tersebut terdiri atas tiga titik panas di Kecamatan Long Apari Kabupaten Kutai Barat dan satu titik panas di Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang.
Keempat titik panas yang terpantau di wilayah Kaltim tersebut memiliki tingkat kepercayaan di atas 80 hingga 100 persen. "Artinya, empat titik panas yang terdeteksi citra Satelit Terra Aqua hari ini, bisa dikatakan akibat kebakaran lahan, hutan atau kawasan pemukiman," jelasnya.
"Sebenarnya, ada banyak titik panas yang terdeteksi tetapi tingkat kepercayaannya berada di bawah 80 persen sehingga masih harus diverifikasi di lapangan sebab titik panas yang terdeteksi oleh satelit dengan tingkat kepercayaan di bawah 80 persen bisa saja akibat atap rumah yang terkena sinar matahari atau sebab lain yang dapat menimbulkan panas," tutur Sutrisno.
Selain di wilayah Kaltim, titik panas juga terdeteksi di wilayah Kalimantan Utara. Titik panas tersebut terpantau di wilayah Kecamatan Peso Hilir, Kabupaten Bulungan. "Hari ini, juga terpantau satu titik panas di wilayah Kalimantan Utara, tepatnya di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan," ujar Sutrisno.