REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Bus kendaraan tanpa pengemudi mulai diuji untuk pertama kalinya di South Perth Australia, Rabu (31/8) waktu setempat. Kendaraan berkapasitas 11 orang penumpang tersebut diuji pada kecepatan 25 kilometer per jam dengan rute dari Old Mill ke Taman Sir James Mitchell.
Seperti dilaporkan PerthNow.com.au, Rabu (31/8), Bus berharga 250.000 dolar Australia atau setara dengan Rp 2,5 miliar itu menggabungkan beberapa teknologi yang memungkinkan kendaraan berjalan tanpa supir. Di antaranya deteksi dan penjaga jarak (LIDAR) yang menggunakan cahaya matahari untuk mengukur jarak dan memetakan kondisi sekitar. Bus ini juga dilengkapi kamera, GPS, odometer, dan rem darurat.
Bus listrik yang mampu dipacu hingga 45 kilometer per jam itu adalah milik perusahaan asuransi RAC yang membelinya pada April lalu. CEO RAC Terry Agnew, yang dikutip jaringan ABC.net.au, menyebutkan 90 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kesalahan mansia. Kendaraan tanpa sopir diharap dapat menekan angka kecelakaan.
"Dalam 20-30 tahun ke depan kita akan melihat kendaraan-kendaraan nir-sopir akan berjalan berdampingan dengan kendaraan yang masih disopiri manusia. Ini seperti satu abad yang lalu, ketika Anda mengendarai kendaraan bermotor dan berbagi jalan dengan orang lain yang masih mengendarai kuda," ujar Agnew.
Uji coba bis nirsopir pertama kalinya di dunia dilakukan di Belanda. Untuk bisa menjadi kenyataan, kendaraan nirsopir akan mengubah beberapa peraturan lalu lintas.
"Dalam uji coba selama 3 bulan ini, kita akan bisa lebih memahami hal-hal apa saja yang harus diakomodir," kata Menteri Inovasi Bill Marmion yang menyebutkan perubahan aturan lalu lintas dan marka jalan adalah segilintir dari perubahan menjelang era mobil tanpa sopir.