Sabtu 03 Sep 2016 16:50 WIB

Penyandera Sempat Minta Diklaim Sebagai Kerabat Korban

Rep: Eko Supriyadi/Muhyiddin/ Red: Ilham
Warga mengerumuni lokasi perampokan dan penyanderaan di Bukit Hijau VII Pondok Indah, Sabtu (3/9).
Foto: Muhyiddin
Warga mengerumuni lokasi perampokan dan penyanderaan di Bukit Hijau VII Pondok Indah, Sabtu (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drama pengepungan lokasi penyanderaan keluarga di rumahnya, Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan berakhir dengan penangkapan kedua pelaku. Banyak spekulasi terkait apa yang terjadi ketika polisi merangsek masuk ke dalam rumah tersebut.

Namun, Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto mengatakan, kedua pelaku sudah berdamai dengan para korbannya sebelum polisi memaksa masuk rumah. Pelaku bahkan membujuk korban agar mengakui mereka sebagai kerabat.

"Tersangka sempat nangis di hadapan pemilik rumah, lalu mereka buat skenario seolah mereka bersaudara dengan korban," ujar Moechgoyarto saat di lokasi, Sabtu (3/9).

Pelaku masuk ke rumah pada sekitar pukul 05.00 WIB dengan membuntuti pembantu rumah tangga keluarga tersebut dan memaksa masuk ke dalam rumah. Para penyandera itu juga sempat dibuatkan mie instan oleh pembantu.

''Pembantu membuatkan mie untuk pelaku dan langsung keluar (pembantu minta tolong kepada warga),'' katanya.

Pelaku juga sempat meminta harta pemilik rumah seperti telepon seluler dan dompet. Namun semua itu dikembalikan lagi karena takut dengan kedatangan polisi. "Kami kepung, lalu kami sampaikan peringatan," katanya. Karena itu, tidak ada aksi kekerasan dalam penyanderaan dan penangkapan pelaku.

"Tidak ada tembak-menembak dari itu, hanya bunyi jendela yang sempat dirusak pelaku sehingga tidak ada kekerasan sama sekali," kata Moechgiyarto.

Moechgiyarto mengatakan, pemilik rumah adalah Asep Sulaeman, mantan Senior Vice President of ExxonMobil Affiliates in Indonesia. "Korban ada ayah, ibu, dan anak. Ayah namanya Pak Asep pensiunan karyawan swasta dari Exxonmobil dan ibu Euis serta satu anak perempuan berusia sekitar 20 tahun," katanya.

Euis dan putrinya saat ini dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta. Sedangkan Asep masih ada di dalam rumah.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement