REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Binali Yildrim mengatakan pemerintahannya sedang mencari banyak teman. Setelah sebelumnya Turki memperbaiki hubungan dengan Rusia dan Israel.
Dilansir dari laman Middle East Monitor, Ahad (4/9), Binali mengatakan berencana memperbaiki hubungan dengan Suriah dan Mesir. Pernyataan ini ia lontarkan dalam 100 hari masa pemerintahnnya. Tidak ada target waktu dalam rencana tersebut.
Langkah ini menunjukkan meningkatnya pragmatisme dalam kebijakan luar negeri Turki. Sebelumnya Turki memiliki hubungan yang buruk dengan Israel karena isu Palestina. Dan memiliki hubungan yang tegang dengan Rusia sejak pesawat jet Turki ditembak Rusia November 2015 lalu.
Begitu pula hubungan Turki dengan Mesir yang memburuk sejak Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengguling presiden terpilih Mohammed Morsi pada tahun 2013. Baru-baru ini Turki menurunkan tensi kritiknya ke pemerintahan Mesir.
Walaupun Turki, masih meminta Presiden Suriah Bashar Al-Assad untuk berhenti menembaki rakyatnya, Turki kini lebih banyak memberi perhatian pada penyebab perang di Suriah.