REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terbongkarnya kasus pratik prostitusi gay online yang melibatkan anak di bawah umur, kembali membuat perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) ramai diperbincangkan.
Ketua Bidang Sarana, Hukum dan Wakaf PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), Natsir Zubaidi mengaku prihatin atas kasus pelacuran LGBT yang terjadi di Indonesia.
Ia berpendapat, perilaku itu akan menghancurkan dan mengorbankan masa depan anak-anak, terutama sebagai generasi penerus bangsa.
"Memprihatinkan karena disamping kegiatan prostitusi, ada penyimpangan kejiwaan seperti pelibatan anak yang ditawarkan kepada pria penyuka jenis," katanya, Sabtu (3/9).
Natsir berharap para orang tua agar bergegas melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak, agar mewariskan generasi yang kuat sesusai perintah agama.
Kepada pengurus-pengurus masjid, Natsir mengimbau agar memberikan ruang anak menyalurkan bakat dan kreativitas, semisal lewat TPA, TK Islam atau halaman bermain.
Masjid, lanjut Natsir, diharapkan mampu memberikan ruang anak-anak untuk melindungi dan menyalurkan bakat serta kreatifitas anak.
Selain itu, ia berharap pendakwah bisa memberikan materi soal tanggung jawab keluarga dan masyarakat, demi menyelamatkan generasi penerus dari perilaku menyimpang.