Ahad 04 Sep 2016 21:30 WIB

BNP2TKI Imbau TKI di Singapura Waspadai Zika

 wisatawan berjalan melewati sebuah banner himbauan kewaspadaan terhadap virus Zika di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.
Foto: EPA/Mast Irham
wisatawan berjalan melewati sebuah banner himbauan kewaspadaan terhadap virus Zika di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengimbau kepada seluruh TKI di Singapura untuk waspada terkait travel advisory yang diterbitkan pemerintah pada 31 Agustus 2016 terkait penyebaran virus zika di Singapura.

Imbauan yang sama juga dutujukan kepada seluruh Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan agen mitranya terutama untuk Singapura sebagai negara tujuan penempatan TKI.

"Kami tidak mempersoalkan apakah WNI yang positif terjangkit virus zika tersebut adalah TKI atau bukan. Akan tetapi, kita patut tetap waspada. Kami terus berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI Singapura guna memastikan para TKI untuk waspada," kata Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, Ahad (4/9).

Seperti diketahui, kata Nusron, Singapura merupakan salah satu negara favorit tujuan penempatan TKI di kawasan Asia Pasifik, selain Malaysia, Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Taiwan.

Terkait langkah-langkah cepat dan tepat yang diambil BNP2TKI, Nusron mengatakan sudah mengimbau para Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dan Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) di seluruh Indonesia, khususnya BP3TKI Tanjung Pinang dan Batam, untuk terus memantau mobilitas TKI di pintu masuk-keluar antara Batam dan Singapura.

"Sehingga, apabila terdapat TKI yang kembali dari Singapura dengan gejala menyerupai zika, segera ditangani pihak terkait di Batam," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement