Selasa 06 Sep 2016 16:31 WIB

Melihat Ka'bah di Masjid Baitul Mukarram Bangladesh

Rep: M Akbar/ Red: Agung Sasongko
Masjid Baitul Mukarram
Foto: panoramio.com
Masjid Baitul Mukarram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesungguhnya, Masjid Baitul Mukarram ini tak semuanya mengadopsi gaya arsitektur Mughal. Di antara yang begitu terlihat berbeda adalah tidak adanya kubah yang menghiasi atap masjid ini.

Bentuk bangunan utama dari masjid ini hanya menampilkan bentuk kubus layaknya bentuk Ka'bah saja. Pada bagian ini dihadirkan juga tiga setrip berwarna berbeda di bagian teratas bangunan tersebut. Tak heran jika banyak yang menilai masjid ini merupakan kreasi yang ingin melepaskan dirinya dari pengaruh Mughal.

(Baca:Masjid Baitul Mukarram, Terbesar di Bangladesh)

Walau demikian, kesan Mughal tetap saja tak bisa ditinggalkan. Permainan lengkungan yang menghiasi tampilan fasad masjid tak bisa ditampik masih kuatnya pengaruh dari arsitektur yang tumbuh dari daratan India tersebut. Selain lengkungan-lengkungan khas Mughal, masjid ini memiliki juga teras masjid yang ditutupi oleh bentuk ruangan kotak. Gaya semacam ini tak lepas dari pengaruh arsitektur Persia juga.

Meski tak memiliki kubah, masjid ini menghadirkan sebuah menara. Menara masjid ini memiliki sebuah balkon yang berada di bagian teratas. Bangunan ini terlihat menyatu dengan bangunan utama masjid.

Pengaruh Mughal lain yang dapat ditemukan di masjid ini adalah hadirnya taman. Namun, sekali lagi, tak semua gaya Mughal diadopsi secara utuh pada taman yang terhampar di masjid kebangsaan publik Bangladesh ini.

Untuk memasuki masjid ini, jamaah bisa melintasinya dari sisi sebelah timur. Selepas memasuki gerbang utama, para jamaah akan bertemu dengan hamparan yang terbuka. Bagian ini juga digunakan sebagai tempat ibadah. Untuk jamaah yang ingin membersihkan diri sebelum shalat, akan bisa mendapatkan ruang wudhu di sisi utara dan selatan dari masjid ini.

Saat menyusuri bagian dalam masjid, sesungguhnya tak banyak hal yang cukup mengejutkan. Masjid ini memiliki lantai mezanin atau balkon. Pada bagian interior, tak terlalu bayak ornamen hias yang disajikan. Aspek yang lebih diutamakan pada bagian interior ini adalah proses terjadinya sirkulasi udara dan cahaya yang masuk ke dalam masjid.

Bagian ruang utama ibadah ini memiliki ukuran hampir 2.500 meter persegi. Sedangkan, hamparan bagian mezanin pada masjid ini seluas 170 meter persegi. Bagian ini mengelilingi pada tiga sisi.

Lalu, untuk bagian mihrab, masjid ini hanya menampilkan bentuk persegi, bukan bentuk setengah lingkaran layaknya masjid yang dipengaruhi oleh konsep arsitektur Mughal. Ornamen yang ada di bagian ini juga terlihat sangat minimalis. Meski menyimpan kesan simpel dan efesien, sesungguhnya masjid ini patut untuk disambangi juga ketika sudah menjejakkan kaki di tanah Bangladesh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement