REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka perampokan dan penyanderaan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, AJS dan S mengalami luka memar di bagian wajahnya setelah diringkus polisi pada Sabtu (3/9) kemarin. Pengacara kedua tersangka tak terima terhadap oknum polisi atas kondisi kliennya tersebut.
Salah satu pengacara AJ dan S, Firdaus mengatakan bahwa kondisi kedua kliennya tersebut saat ini kurang begitu baik, karena kliennya mengalami luka memar di bagian wajahnya.
"Klien kami luka memar di bagian wajah. Siapa yang melakukannya itu sedang kami cari tahu. Kalau pun itu dilakukan aparat, itu pemahaman hukum yang keliru namanya. Harusnya aparat tidak main hakim sendiri," ujar Firdaus saat dihubungi Republika, Selasa (6/9).
Firdaus mengungkan bahwa kliennya tersebut telah mengalami luka memar sejak ditangkap polisi di Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tak hanya saat penangkapan, kata dia, kliennya juga diduga dipukuli oleh oknum saat ditahan di Polda Metro Jaya.
Firdaus menduga jika kliennya itu telah mendapatkan intimidasi dari pihak kepolisian saat dilakukannya BAP terhadap AJS dan S. "Kalau memang dia salah kan ada pengadilan, tak perlu lagi ada penambahan begitu, apalagi AJS itu calon pengacara. Itu pada saat penangkapan, pemeriksaan, dan BAP itu pun memar terus, bukti memarnya pun ada, dan itu akan dipertanyakan tim penguasa hukum," kata pengacara sekaligus rekan AJS tersebut.