REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Dua bom mobil meledak di wilayah Kementerian Luar Negeri Tripoli dan pangkalan angkatan laut Libya pada Kamis (8/9). Belum ada korban yang dilaporkan akibat ledakan ini.
Seperti dilansir dari Reuters, sebuah gambar yang terkait kejadian ini diunggah di internet. Dalam gambar tersebut terlihat puing-puing kendaraan yang hangus tersebar di tengah jalan dekat jalan raya.
Tripoli adalah rumah bagi berbagai faksi bersenjata yang bentrok di masa lalu. Meski begitu, situasi di beberapa bulan terakhir telah relatif tenang.
Sejumlah kelompok bersenjata telah membantu memberikan keamanan kepada Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung oleh lembaga internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Pemimpin GNA tiba di Tripoli pada Maret lalu. Sejak itu, GNA secara bertahap mengambil alih gedung-gedung pemerintah di Tripoli, termasuk kementerian luar negeri, yang dekat dengan pangkalan angkatan laut.
GNA dirancang untuk menggantikan dua kelompok yang bersaing untuk mengatur pemerintahan di Tripoli dan Libya timur. Kedua faksi utama berpisah setelah pertempuran untuk menguasai ibu kota pada 2014.
Namun pemerintah baru telah berjuang untuk memaksakan otoritasnya dan gagal memenangkan dukungan di timur. GNA juga banyak dikritik karena gagal untuk menangani masalah sehari-hari di Tripoli dan sekitarnta, termasuk krisis likuiditas dan pemadaman listrik yang panjang.
Baca juga, Libya Kandidat Kuat Markas Baru ISIS.