REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Damin mengatakan, kerusakan pipa induk atau pipa distribusi utama air di sumber air baku Sungai Pohara menyebabkan perusahaan itu rugi sekitar Rp 100 juta per hari.
"Sejak pipa induk mengalami kerusakan (3/9), hingga hari ini kita mengalami kerugian mencapai kurang lebih Rp 500 juta, karena satu hari kerugian capai Rp 100 juta," kata Damin di Kendari, Kamis (8/9).
Ia mengatakan, kerusakan pipa distribusi air tersebut akibat erosi yang terjadi di bibir sungai Pohara yakni di Intake Pohara. "Intake Pohara ini adalah sumber utama air baku PDAM Kendari, sehingga kerusakan ini memberikan pengaruh besar terhadap pelayanan pelanggan," katanya.
Ia mengaku, sejak mengalami kerusakan pipa induk pihaknya langsung panen keluhan dari pelanggan karena ada beberapa kecamatan yang tidak terlayani air bersih. Sementara mereka tidak bisa berbuat apa-apa. "Hanya meminta maaf kepada masyarakat dan bersabar sampai kami selesai lakukan perbaikan," katanya.
Menurut dia, perbaikan kerusakan pipa sudah dilakukan, tetapi tidak bisa langsung digunakan untuk distribusi air dari sumber utama di Sungai Pohara menuju penampungan utama di Kendari. "Semoga besok sudah bisa kami gunakan kembali pipa induk yang baru saja diperbaiki," katanya.