REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Derby Manchester berakhir dengan kekalahan tuan rumah. Manchester United (MU) dipaksa tunduk 1-2 oleh Manchester City saat laga pekan ke-4 Liga Primer Inggris, di Old Trafford, Sabtu (10/9) WIB. Kekalahan Setan Merah ini menegaskan kebangkitan the Citizen musim ini.
Kemenangan City atas Setan Merah pun memberi kredit tinggi bagi pelatih Josep Guardiola atas rivalnya Jose Mourinho. Keduanya sama-sama mengharapkan kemenangan dari derby perdana keduanya di Liga Inggris musim ini.
Namun, kemenangan City atas MU kali ini, berarti semakin mendominasi keunggulan Guardiola atas Mou. Mou mengatakan, kekalahannya di derby kali ini menjadi catatan buruk bagi tim. Menurut dia, City memang lebih unggul dari sisi permainan dan penguasaan bola. Terutama kata dia, saat babak pertama.
"Kami (MU) benar-benar buruk di awal. Dan kami benar-benar bermain di bawah tingkat normal," ujarnya seperti dilansir laman resmi klub.
Namun menurutnya, di babak kedua, upaya bangkit terjadi. Akan tetapi, usaha menyamakan kedudukan sulit. Dikatakan dia, sejak perubahan pemain yang dilakukan City di menit ke-53, kesebalasan lawan sudah mulai bertahan.
"Masuknya Fernando (menggantikan Iheanacho) membuat mereka di bawah kontrol kami," kata Mou.
Akan tetapi, banyak peluang yang didapat para pemainnya di menit-menit terakhir tak membuat perubahan. MU kandas di rumah sendiri saat menjamu City dengan skor 1-2. Gol City dibikin oleh gelandang serang Kevin de Bruyne di menit ke-14 dan Iheanacho di menit ke-36. Satu-satunya gol balasan MU dibikin bomber Zlatan Ibrahimovic di menit ke-42.
Kemenangan City kali ini, menggenapkan empat partai tanpa kekalahan the Citizens dan menempatkan kesebelasan tersebut di puncak klasemen sementara dengan 12 poin.