REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Pemilihan Persatuan Sepak Bola Indonesia (KP PSSI) mendiskualifikasi setengah dari 16 bakal calon ketua umum federasi nasional. Ketua KP PSSI Agum Gumelar mengatakan, badan pemilihan internal yang dia pimpin sudah merampungkan tugasnya sehari lebih cepat dari jadwal verifikasi bakal calon ketua umum PSSI.
Agum menerangkan, hasil pembuktian syarat administratif bakal calon ketua umum menyisakan delapan nama. Tiga lolos verifikasi di antaranya dua pensiunan perwira tinggi militer, yaitu Jenderal Purnawirawan Moeldoko dan Brigadir Jenderal Purnawiran Benhard Limbong. Satu bakal calon yang lolos verifikasi, juga ada yang berstatus jenderal bintang tiga aktif, yaitu Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi.
Selain tiga nama tersebut, lima bakal calon yang lolos verifikasi dari kalangan sipil. Mereka di antaranya, CEO Grup Bosowa, Erwin Aksa dan mantan ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin. Adapula nama Wali Kota Batu, Jawa Timur, Eddy Rumpoko dan mantan pemain timnas,Kurniawan Dwi Yulianto serta anggota Komite Eksekutuif (Exco) PSSI Tonny Apriliani.
“Delapan calon ini belum defenitif. Masih ada peluang bagi bakal calon yang tidak lolos (verifikasi) mengajukan banding ke Komite Banding (KB)," kata Agum saat jumpa persnya di Jakarta, Sabtu (10/9). KB PSSI akan mulai bekerja menerima banding dari para terkualifikasi mulai 12 September mendatang, dan akan mengumumkan calon resmi hasil banding pada 18 September.