REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (LazisMu) siap menyebar hewan kurban di 169 titik di Indonesia. Daerah tertinggal, terdalam, dan terpencil merupakan fokus pendistribusian kurban.
Koordinator operasional kurban, Hari Eko Purwanto menjelaskan, untuk di Indonesia Timur difokuskan di Sebatik Nunukan, Sorong Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, di kawasan ini dinilai banyak masyarakat yang membutuhkan.
“Di Jabodetabek, di Bogor di kawasan atas gunung, Tanjungsari, Warung Panjang, Parung, hampir semuanya di pinggiran Jakarta,” ujar Hari saat dihubungi repubika.co.id, Ahad (11/9).
Selain itu, di Jawa seperti Gunung Kidul Lazismu juga mendistribusikan kurban. Menurutnya, setiap jaringan Lazismu di Indonesia memiliki lima titik pendistribusian hewan kurban.
Koordinasi dilakukan dengan aparat desa dalam pendistribusian daging kurban ke masyarakat. Karena cara tersebut memudahkan Lazismu membagikan daging kurban kepada orang yang lebih tepat. Meskipun, tuturnya, tidak ada spesifik daging kurban harus diberikan kepada fakir miskin. Namun, Hari mengharapan dengan bantuan aparat desa distribusi daging dapat berjalan baik.
“Itu harapan kita bisa berjalan baik. Karena yang tahu kepala desa,” tegasnya.
Tahun ini, kata Hari, Lazismu menargetkan 100 ribu pekurban. Target tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 85 ribu. Haris bersyukur berdasarkan laporan terakhi, Ahad (11/9) pagi telah terkumpul sekitar 87 ribu sapi.