REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh calon kepala daerah/wakil kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan Provinsi Papua siap menghadapi pilkada serentak 2017. Para calon kepala daerah dari 10 kabupaten dan satu kotamadya melakukan deklarasi perjuangan untuk melaksanakan rekomendasi yang diberikan DPP PDI Perjuangan untuk memenangkan pilkada serentak 2017.
Seusai deklarasi, para calon menandatangani komitmen para calon kepala daerah di atas materai. Deklarasi para calon itu setelah Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyerahkan surat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan yang ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDIP Provinsi Papua, di Sentani, Jayapura, dalam keterangan persnya, Jumat (16/8).
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan yang juga Kepala Sekolah PDIP Komarudin Watubun bersama Ketua DPD PDIP Provinsi Papua Edoardus Kaize serta seluruh pengurus DPD PDIP Provinsi Papua serta para calon dan para bupati asal PDIP yang tidak ikut pilkada turut hadir di Rakerdasus.
Komarudin mengatakan peristiwa penyerahan rekomendasi dan pembacaan deklarasi sebagai pertanggungjawaban publik PDIP bahwa mekanisme berjenjang berakhir dengan keluarnya rekomendasi. “Setelah rekomendasi diberikan, saatnya seluruh kader merapatkan barisan menangkan pilkada di Papua. DPP PDIP telah membekali para calon melalui sekolah partai,” ujar Komarudin yang juga menjabat kepala sekolah PDIP yang baru saja berakhir pekan lalu.
“Para kader jangan tidur. Saatnya konsolidasi. Ilmu yang diberikan di sekolah partai sudah cukup tinggi, saatnya ilmu itu diterapkan di pilkada,” lanjutnya.
Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop yang hadir di Rakerdasus didapuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk memberikan testimoni mengenai sekolah partai PDIP sekaligus jadi inspirasi bagi seluruh calon yang akan berkompetisi di pilkada 2017.
“Sekolah partai punya manfaat yang sangat besar dan mengubah cara pandang saya. Termasuk soal uang untuk kampanye. Setelah menyelesaikan sekolah partai, saya punya kesimpulan, perjuangan mau maju jadi bupati, landasan utamanya adalah niat. Niat harus baik. Dibungkus doa dan keyakinan yang luar biasa. Dan didorong perjuangan yang tidak mau kalah. Semua distrik saya masuki. Itu yang diajarkan di sekolah partai. Tak perlu keluar uang banyak tapi memang perjuangan harus keras,” bebernya.
Benediktus mengurai metode dan contoh kongkret yang dilakukannya saat menjalani pilkada serentak 2015 lalu. “Pemimpin yang baik tidak membagi-bagikan uang, tapi membagi-bagikan peluang untuk mendapat uang. Karena uang sebentar saja akan habis,” pungkasnya saat testimoni.
Calon petahana Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano juga mengatakan dirinya semakin tahu bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapi pilkada mendatang. Tidak semata menjadi kandidat, Benhur mengaku dirinya bisa berperan seperti manajer bagi tim suksesnya untuk menyusun strategi pemenangan pilkada.
Hasto mengatakan DPP PDIP bersama seluruh pasangan calon yang diusung akan bergotong royong dalam pendanaan kampanye pilkada sekaligus semangat gotong royong ini untuk menekan biaya kampanye dan menghindari adanya investor politik yang bisa menggangu pasangan calon bila kelak terpilih.