REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Seorang perempuan Muslim bercadar diusir dari sebuah restoran di Bielefeld, Jerman Barat. Pemilik restoran, Christian Schulz, mengusirnya lantaran perempuan tersebut menolak saat diminta melepas cadarnya.
Schulz mengatakan, ia memerintahkan perempuan tersebut untuk meninggalkan tempat karena khawatir dengan penampilannya. Ia tak ingin tamu restorannya merasa tak nyaman dengan cadar yang dikenakannya saat acara festival tahunan yang dihadiri banyak orang.
Menurutnya, ia hanya membela restoran miliknya dari penilaian negatif masyarakat Jerman. “Saya harus menyelesaikan bisnis saya sebelum penilaian negatif ditujukan ke saya,” kata dia seperti dilansir Independent.
Schulz mengatakan, telah menghapus dua unggahannya di media sosial yang menuai polemik. Unggahan tersebut dibanjiri hampir 800 komentar, pro dan kontra. “Sekarang kami ingin melakukan pekerjaan kami lagi dan memberikan pelayanan yang bagus pada tamu kami,” ujar dia.
Schulz menambahkan, bahwa restorannya mempekerjakan orang-orang dari berbagai latar belakang dan dari berbagai belahan dunia. Di antaranya Ghana, Turki, Mesir, Ukraina, Polandia, Pakistan, Portugal.
Hukum mengenakan niqab atau burqa di depan umum di Jerman telah menjadi topik yang diperdebatkan secara luas setelah dua serangan teror yang dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan ISIS pada bulan Juli lalu.