Senin 19 Sep 2016 01:24 WIB

Ada Uang Tebusan untuk Pembebasan WNI?

Tiga warga negara Indonesia dan Norwegia  berdiri di samping Pemimpin Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF)  Nur Misuari  setelah para sandera dibebaskan dari kelompok militan Abu Sayyaf , di Jolo , Sulu di Filipina.
Foto: REUTERS / Nickie Butlangan
Tiga warga negara Indonesia dan Norwegia berdiri di samping Pemimpin Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Nur Misuari setelah para sandera dibebaskan dari kelompok militan Abu Sayyaf , di Jolo , Sulu di Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, FILIPINA -- Sebanyak tiga warga negara Indonesia (WNI) dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf di Sulu pada Sabtu (17/9) malam waktu setempat.

Salah seorang pengajar di universitas di Sulu, Profesor Octavio Dinampo berujar, ketiga sandera tersebut yakni, Lorens Koten, Theodores Kopong dan Emmanuel Arakian.

"Saya mendengar ada uang tebusan 30 juta Peso (Rp 8,2 miliar) telah dibayarkan kepada Abu Sayyaf," kata Dinampo seperti dilansir dari Newsinfo.inquirer.net, Ahad (18/9).

Pernyataan Dinampo belum bisa dikonfirmasi, baik dari Pemerintah Indonesia maupun otoritas Filipina. Namun sejumlah sumber lain menyebut 30 juta peso itu untuk pembebasan Kjartan Sekkingstad, warga Norwegia yang turut dibebaskan bersama tiga WNI. 

Baca juga,  Abu Sayyaf Bebaskan Tiga WNI dan Satu WN Norwegia.

Sementara itu, juru bicara Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), Samsula Adju di Sulu mengatakan, pembebasan tersebut merupakan hasil negosiasi pimpinan MNLF, Nur Misuari dengan kelompok Abu Sayyaf. Nur Misuari merupakan sosok yang juga membantu pembebasan sandera asal Norwegia.

Adju berujar, saat ini ketiga sandera sudah bersama Nur Misuari di Kota Indanan. Ketiga sandera tersebut diculik pada 19 Juli lalu di Lahad Datu. Rencananya, ia melanjutkan, ketiga sandera akan diserahkan pada pemerintah Indonesia pada Ahad (18/9). "Ya, mereka dibebaskan dengan MNLF oleh ASG," ujar Adju.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement