REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)menghentikan sementara bantuan untuk Suriah setelah konvoi truk bantuan mendapat serangan dari pesawat tempur di Aleppo, Senin lalu, seperti dilansir BBC, Rabu (21/9). Serangan udara terjadi beberapa jam setelah Suriah mengumumkan gencatan senjata antaa AS-Rusia. Rusia dan Suriah bersikeras menyatakan, pasukan mereka tidak terlibat dalam serangan ini.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kesepakatan gencatan senjata tetap dilakukan, menyusul pembicaraan di Sidang Majelis Umum PBB di New York pada Selasa. Utusan Suriah PBB, Staffan de Mistura juga mengatakan delegasi dari Kelompok Dukungan Suriah telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Semula bantuan akan diberikan kepada sekitar 78 ribu warga di kawasan yang dikuasai pemberontak dekat Aleppo. Serangan di Urum al-Kubra itu sedikitnya menghancurkan 18 dari 31 truk dan menewaskan sekitar 20 warga sipil, termasuk seorang pejabat lokal senior Suriah Bulan Sabit Merah, bernama Omar Barakat. Sebuah klinik kesehatan juga rusak berat akibat serangan udara tersebut.