REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang bocah sembilan tahun tewas setelah tenggelam di galian proyek serapan air di Perumahan Graha Cipta Setu, Desa Cijengkol, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (26/9) pukul 16.00 WIB. Korban, bocah laki-laki bernama Aditia Dwi Putra itu ditemukan tenggelam di dasar kolam.
Pada Senin (26/9) sekitar pukul 14.00 WIB, korban bersama empat orang temannya datang ke lokasi galian proyek di Perum Graha Cipta Setu 2 RT 01/02 Ds. Cijengkol, Kec Setu. Dasar anak-anak, keempat bocah usia sekolah dasar ini bermaksud hendak mandi dan berenang di kolam galian proyek yang rencananya akan dijadikan kolam serapan air perumahan tersebut.
Lebih lanjut, Kasubag Humas Polresta Bekasi, AKP Endang Longla, menceritakan, Aditia bersama empat orang rekannya melompat ke dalam kolam galian secara bergantian. Kondisi lubang galian saat itu sudah penuh air. Ketika tiba gilirannya, korban pun tanpa ragu melompat ke dalam galian yang dipenuhi air.
"Ketika korban, Aditia Dwi, melompat ke dalam air, setelah sekian lama ditunggu korban tidak muncul ke permukaan," ujar Endang Longla, Senin (26/9). Keempat orang teman korban pun ketakutan dan berlarian ke arah kampung. Mereka bertemu dengan saksi Agus (36 tahun) dan Abu Bakar (43 tahun), kemudian memberitahukan kejadian yang menimpa korban.
Kedua orang saksi yang juga warga Perum Graha Cipta Setu itu langsung terjun menceburkan diri ke dalam kolam galian untuk mencari korban. Tak berapa lama, korban ditemukan di dasar kolam galian proyek. Saat dibawa ke permukaan, korban sudah meninggal dunia. Bocah malang itu kemudian dilarikan ke RS Kartika Husada.
Pihak kepolisian melakukan pengecekan ke KTP dan memasang garis polisi di sekeliling lokasi galian proyek serapan air tersebut. "Hasil visum et refertum luar pada pihak RS Kartika Husada sementara menyatakan korban meninggal karena tenggelam," kata Endang.
Sementara, pihak orang tua dan keluarga korban berkeberatan untuk dilakukan tindakan otopsi terhadap korban.