REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo, menegaskan Presiden Jokowi bersikap netral atas dinamika politik yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta. Karenanya, Presiden tak memiliki masalah dengan pilihan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan, Anies Baswedan, yang kini resmi berstatus sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari Gerindra dan PKS.
"Presiden mendukung Pilkada yang jujur dan demokratis. Sikap Presiden pada siapa pun, termasuk Anies Baswedan, itu sepenuhnya hak beliau untuk mengikuti Pilkada dengan didukung oleh partai mana pun," ucap Johan, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/9).
Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno diusung oleh PKS dan Gerindra dalam Pilkada DKI. Munculnya Anies sebagai calon gubernur yang diusung dua partai tersebut mendapat kritikan dari sejumlah publik. Ini karena sebelumnya Anies adalah menteri yang bekerja untuk pemerintahan Jokowi-JK. Namun begitu, ia pada akhirnya dicopot oleh Jokowi pada reshuffle kabinet jilid dua pada 27 Juli lalu.
Jauh sebelum dipilih jadi menteri, Anies merupakan bagian dari tim sukses yang memenangkan pasangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu. Mantan rektor Universitas Paramadina itu bahkan dipercaya menjadi juru bicara Jokowi, yang melawan Prabowo Subianto, ketua umum Partai Gerindra. Saat menjadi tim sukses Jokowi, Anies pernah mengkritik Prabowo. Ia menyebut Prabowo didukung mafia.