REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Puyuono yang menyebut dirinya pernah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelum penetapan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Pratikno menegaskan, pertemuan tersebut tak pernah ada.
"Saya sebetulnya tidak kenal secara personal dengan Pak Prabowo, sama sekali," ujarnya, di ruang wartawan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/9).
Pratikno mengaku, setelah muncul pemberitaan mengenai pertemuan tersebut, ia tak berusaha melakukan klarifikasi ke pengurus Partai Gerindra. Ia hanya memberikan pernyataan bantahan lewat staf humasnya di Kementerian Sekretaris Negara.
"Saya klarifikasi saja dulu lah. Saya tidak tahu itu motifnya apa, yang jelas itu tidak benar," kata mantan rektor Universitas Gadjah Mada tersebut.
Pratikno menegaskan, sebagai pejabat negara ia diwajibkan bersikap netral, tidak boleh mendukung satu pasangan calon tertentu. Karenanya, ia memastikan tak pernah melakukan pertemuan dengan pihak manapun untuk membicarakan masalah Pilkada DKI.
Selain membantah pernah menemui Prabowo, Pratikno juga membantah rumor yang menyebut Istana pernah menawari jabatan duta besar pada Anies Baswedan setelah yang bersangkutan tak lagi menjadi menteri. "Saya juga belum pernah berkomunikasi dengan Pak Anies untuk mengatakan jadi dubes, jadi itu tidak benar," kata dia.