REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang tentara Korea Utara membelot ke Korea Selatan dengan berjalan di Zona Demiliterisasi yang sangat dilindungi (DMZ).
Tanpa senjata dan tembakan, pria itu menyeberangi bagian timur perbatasan pada Kamis pagi. Laporan ini diungkapkan oleh Staf Gabungan Kepala Korea Selatan (JCS). JCS menyatakan pria tersebut kini sedang diselidiki.
Seperti dilansir BBC, wilayah DMZ diperkaya dengan ranjau darat serta kawat berduri dan dijaga oleh puluhan ribu tentara di kedua sisi. Pembelotan yang terjadi di wilayah tersebut sangat jarang.
Perbatasan dan benteng DMZ telah berada di wilayah tersebut sejak Perang Korea yang berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953.
Seoul mengatakan lebih dari 29 ribu warga Korea Utara telah membelot ke Selatan sejak akhir Perang Korea. Sebagian besar dari mereka kabur ke Korea Selatan melalui Cina.
Mereka menerima bantuan pemerintah untuk bersatu dengan warga Korea Selatan, meskipun ada beberapa pembelot yang mengeluhkan kesulitan keuangan dan diskriminasi.
Baca juga, Korut Kembali Lakuan Uji Coba Nuklir, Korsel dan Jepang 'Goyang'.
Pembelotan terbaru menurut laporan media yakni seorang remaja Korea Utara yang membelot saat berlaga di kompetisi matematika di Hong Kong. Ia kabur ke Korea Selatan pada akhir pekan.
Remaja berusia 18 tahun itu menghabiskan dua bulan tinggal di konsulat Korea Selatan, yang dijaga ketat selama ia berada di sana.