REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau warga di daerah itu mewaspadai angin kencang yang berpotensi terjadi pada musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke hujan saat ini.
"Beberapa kecamatan di wilayah Bantul itu daerahnya berbentuk cekungan yang kalau diibaratkan seperti mangkok sehingga berpotensi terjadi angin kencang," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis (29/9).
Menurut dia, beberapa daerah di Bantul yang dipetakan rawan terjadi angin kencang pada musim peralihan seperti sekarang ini berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, yaitu Kecamatan Bantul, Piyungan, Kasihan. dan sebagian wilayah Imogiri.
Ia mengatakan bahwa terjadinya angin kencang yang biasanya menyertai hujan deras tersebut bisa mengakibatkan pohon tumbang sehingga warga yang tinggal di sekitar pepohonan perindang waspada jika terjadi angin kencang.
"Kalau pohon yang menjadi kewenangan pemerintah seperti di pinggir jalan raya sudah diantisipasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan memangkas maupun memotong ranting untuk antisipasi tumbang," katanya.
Namun, kata dia, pohon-pohon besar yang sudah berusia puluhan tahun dan terdapat di pekarangan warga diharapkan bisa dikurangi secara mandiri oleh masyarakat agar tidak membahayakan warga manakala terjadi angin kencang yang merusak.
Selain pohon tumbang, kata dia, keberadaan tower atau menara seluler juga perlu diperhatikan pada musim peralihan ini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, misalnya roboh atau kerusakan lainnya yang bisa membahayakan keselamatan warga di bawahnya.
"Namun, saya yakin pemilik tower sudah perhatikan itu, juga sudah komunikasi dengan warga sekitar mengenai kesiapsiaaan manakala terjadi angin kencang. Pemilik harus rutin melihat kondisi tower agar kalau sudah keropos bisa diketahui," katanya.