REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Jakarta adalah kota yang mempunyai catatan sejarah panjang. Kesadaran ini harus dikembalikan untuk membangun Ibukota penuh keadaban dengan menjunjung tinggi budaya masyarakatnya.
Menurutnya, sejarah Jakarta bukan dimulai dari zaman kolonial saja. Jatinegara, Senen, Cililitan, Matraman, Salemba dan beberapa tempat lain, kata dia, adalah urat nadi yang menopang perekonomian Jakarta selama ratusan tahun lalu. Sayang, jejak sejarah itu hilang tak berbekas.
"Di mana tanda-tanda bekasnya? Enggak ada, karena selama ini tidak menempatkan keberhasilan masa lalu yang ditujukan untuk menyadarkan bahwa ini kota yang punya sejarah," kata dia di Posko Pemenangan JAKPAS (Jakarta Pilih Anies-Sandiaga) di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (30/9).
Cagub yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini mengatakan, Jakarta dibangun bukan dari tanah kosong dan tiba-tiba, tapi lahir dari proses sejarah yang panjang. Pemimpin Jakarta, kata dia, harus hadir mengembalikan perjalanan sejarah itu untuk dijadikan pelajaran dalam membangun Ibukota ke depannya.
"Biarkan Jakarta jadi tempat yang sama tuanya seperti kota bersejarah lain di seluruh dunia. Ruang ini yang ingin kita dorong. Ya infrastruktur, ya budaya," ujar dia.
Anies mengkritik tentang tak banyaknya ruang yang disediakan untuk ekspresi kesenian dan kebudayaan. Bangsa Indonesia, kata dia, punya tradisi kesenian panjang dan budaya yang mengakar dari latar belakang sejarah. Karena itu, penting untuk memberi ruang terhadap segala ekspresi seni dan budaya.
"Kita harus bangun yang lunak, budaya dimajukan," kata mantan rektor Universitas Paramadina ini.