REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Muda Golkar, Mirwan BZ Vauly mengkritik sikap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang ia anggap tidak menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil. Menurutnya sikap Ahok yang dicalonkan oleh Golkar maju di Pilkada DKI tidak memberikan nilai tambah sedikitpun dalam membangun kultur berpolitik.
"Kelompok muda merasakan benar bagaimana memaknai denyut idealisme berpartai, berpolitik, lalu meletakkan esensi keberpihakan. Tentu Setelah mengamati dengan seksama realitas Jakarta dari saat ke saat. Mengamati perilaku politik sang pejawat yg tidak memberikan nilai tambah sedikitpun dalam membangun kultur berpolitik," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (30/9).
Ia pun mempertanyakan elit Golkar, pesan apa yang Golkar ingin sampaikan kepada pemilihnya, kepada publik, kepada masyarakat sehingga begitu tergila gilanya pada sosok Ahok. Sebab, katanya, apapun yg terjadi di DKI ini adalah tontonan masyarakat se-Indonesia.
Mirwan merasa figur Ahok seolah jauh lebih besar dari institusi partai politik, mengkerdilkan partai, memaki-maki orang dan mengeluarkan kata-kata yang tidak semestinya hingga selalu memandang orang di Jakarta ini semua jahat sehingga harus dikasari atas nama tegas.
Begitupun belakangan sikap Ahok yang seolah menafikan peran kader Golkar. Menurut salah satu inisiator Gerakan Muda di Munas Golkar ini, sikap Ahok menafikan peran Golkar ini yang akhirnya membuat Nusron harus rela meletakkan jabatan sebagai Ketua Tim sukses dan pemenangan.