REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Uji roket sukses telah mendorong Korea Utara untuk maju dalam perlombaan senjata panjang dua dekade dengan Jepang. Pejabat militer Jepang mengaku tidak yakin dapat menangkis serangan rudal oleh rezim Pyongyang tanpa bantuan Amerika Serikat.
Di bawah pemimpin muda Kim Jong Un, Korea Utara telah meluncurkan 21 uji penembakan rudal balistik sejak awal tahun ini. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mengguncang negara tetangga dan masyarakat internasional.
"Kemajuan mereka lebih cepat daripada yang diantisipasi," ujar seorang komandan senior militer Jepang. "Ada batasan bagi sistem pertahanan kami dalam menghadapi rudal balistik."
Seperti yang dikutip Reuters, sumber militer lain mengatakan Korut tak mau kalah dari Jepang. "Teknologi rudal balistik Korea Utara maju langkah demi langkah dan setiap kali kita meningkatkan kemampuan kita, mereka juga meningkatkan mereka," kata seorang sumber lain.
Baca juga, Korut Kembali Lakukan Uji Coba Nuklir, Korsel dan Jepang 'Goyang'.
Rencana Jepang untuk meningkatan sistem pertahanan rudal balistik (BMD) baru bisa dimulai paling cepat pada April, sedangkan penyebaran sistem baru yang dirancang untuk menghancurkan masuknya hulu ledak bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Dibatasi oleh jadwal produksi dan anggaran yang ketat, Jepang mungkin harus bersandar lebih dekat pada sekutu AS untuk menjaga kemungkinan serangan.