REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) Jakarta Selatan, Danang Susanto, mengatakan bahwa setelah dipasang pompa air di lokasi banjir kawasan Kemang, lalu lintas kembali lancar. Tadi ketinggian air sempat mencapai 60 sentimeter.
"Ya sempat (macet), karena sekitar 60 sentian kan, jadi mobil melambat," ujar Danang saat dihubungi, Selasa (4/10) sore.
Ia mengatakan, penyebab banjir tersebut lantaran gedung-gedung di sekitar lokasi tidak memiliki sumur resapan air. "Pak gubernur sering mengatakan, bahwa itu adalah daerah cekungan terus semua gedung dis itu rata-rata tidak ada sumur resapan. Jadi semua gedung di situ, dari atap hujan turun langsung ke jalan, itu satu. Jadi otomatis bahwa hujan lokal bisa menyebabkan banjir juga," jelas dia.
Kemudian, lanjut dia, banjir tersebut juga disebabkan kenaikan air dari Kali Krukut, sehingga air tergenang ke jalanan.
"Jadi karena cekungan, ketika Kali Krukut itu naik jadi lebih tinggi dibandingkan daerah Kemang tersebut. Makanya di situ pintu airnya ditutup, terus sekaligus dipompa. Permasalahannya di situ," ucap dia.
"Setengah jam lalu saya masih ada di sana. Kondisinya lalin cuma lambat memang jam pulang," katanya.