REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Gary Cahill tetap mendapatkan kepercayaan untuk masuk skuat timnas Inggris meski kursi kepelatihan the Three Lions berganti. Kini, pada era Gareth Soutgate, Cahill kembali dipanggil untuk menjalani laga kualifikasi Piala Dunia 2018.
Jelang lawan Malta pada Sabtu (8/10), Cahill dibayangi ingatan negatif kesalahan yang ia buat dalam dua laga terakhir bersama Chelsea. Blunder paling fatal ketika bermain melawan Swansea City yang mengakibatkan lahirnya gol untuk lawan.
"Sebenarnya, saya bermain baik pada laga melawan Swansea dan saya bahagia. Tapi kemudian, saya melakukan sejumlah kesalahan, kesalahan yang sangat mendasar," kata dia dikutip dari BBC Sport, Rabu (5/10).
Pemain 30 tahun ini mengatakan, sejak saat itu dia selalu memikirkan aksinya dan berusaha menghindari kesalahan yang sama. Untuk itu, dia pun bertekad menghindari kesalahan serupa untuk mendapatkan tempat utama di lini belakang Inggris melawan Malta nanti.
"Saya bisa memperbaikinya. Saya tak mau melakukan lagi kesalahan aneh seperti kala itu," kata Cahill.
Cahill melakukan kesalahan besar ketika melawan Swansea dua pekan lalu. Pada laga yang berakhir seri itu Cahill yang berupaya melakukan operan ke belakang diserobot oleh pemain Swansea, Leroy Fer. Fer langsung bisa meneruskan bola ke gawang Chelsea setelah menaklukkan Thibaut Courtois.
Ini bukan blunder Cahill yang pertama pada musim 2016/2017. Setelah melawan Swansea, dia kembali membuat kesalahan pada laga selanjutnya melawan Arsenal. Saat itu, kesalahannya ikut membuat the Blues kalah 0-3.