Kamis 06 Oct 2016 17:37 WIB

Jatah Blangko KTP-el Tasikmalaya Hanya 2.000

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Warga mengantre untuk membuat KTP elektronik. (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga mengantre untuk membuat KTP elektronik. (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Keinginan masyarakat Tasikmalaya.mempunyai KTP elektronik (KTP-el) harus terkendala minimnya jumlah ketersedian blangko untuk mencetaknya. Berdasarkan jatah dari Kemendagri pada Oktober, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tasikmalaya hanya mempunyai 2.000 blangko.

Kabid Kependudukan Disdukcapil Entis Sutisna mengatakan blangko KTP-el tersedia maka seharusnya proses pencetakan dapat berjalan normal. Namun akibat mangkraknya penyerahan blangko dari tingkat pusat maka pembuatan KTP-el tak dapat berjalan normal.

Ia menyebut setidaknya hanya ada 2.000 blangko yang dijatahkan Kemendagri bagi Pemkot Tasikmalaya. Meski begitu, ia meminta masyarakat tenang karena akan ada kuota blangko lagi untuk November.

"Tiap ada blangko setiap ada permohonan cetak ya langsung cetak. Tapi sekarang ada edaran Mendagri sekarang blangko kosong paling baru bisa November. ini ada surat edarannya. Sekarang kita hanya menyelesaikan blangko yang ada sekitar 2.000 sisa blanko. Ini diberikan buat yang sudah merekam data secara kolektif di kecamatan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/9).

Sampai saat ini, setidaknya ia mengonfirmasi ada 3.000 data warga yang sudah terekam untuk KTP-el. Namun, data itu belum bisa dijadikan KTP-el lantaran terkendala blangko. Bahkan menurutnya, jumlah data yang telah terekam sebenarnya lebih banyak. Masih ada data rekam warga yang menumpuk di tingkat Kecamatan dan belum diserahkan ke Disdukcapil.

Kosongnya material blangko KTP-el juga terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Kepala Seksi Pendaftaran dan Penerbitan Dokumen Penduduk Disdukcapil Kabupaten Tasikmalaya Uu Syaeful Uyum mengatakan kondisi tersebut terjadi sejak akhir September. Ia pun belum dapat dipastikan kapan bakalan normal kembali sehingga pelayanan hanya sebatas perekaman data KTP-el saja dan pembuatan kartu keluarga.

"Sekarang kita terkendala dengan blangko KTP-el. Terhitung 1 Oktober itu, Pemerintah Pusat menyampaikan blangko sudah habis, sehingga kita tidak bisa mencetak KTP-el," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement