Kamis 06 Oct 2016 17:57 WIB

Pelaku UKM Masih Minim

Rep: melisa riska putri/ Red: Budi Raharjo
Usaha kerajinan tangan
Foto: Tahta/Republika
Usaha kerajinan tangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengakui masyarakat Indonesia memiliki semangat kewirausahaan yang luar biasa besar. Namun hal tersebut tidak diiringi dengan banyaknya pelaku UKM yang ada di Indonesia.

Hanya ada sekitar 1,6 persen dari 250 juta penduduk Indonesia yang merupakan pelaku UKM. Angka tersebut dinilai sangat kecil terutama bila dibandingkan dengan jumlah UKM di Malaysia, Thailand dan Singapura yang sudah mencapai lebih dari empat persen.

Ia mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk meningkatkan jumlah pelaku UKM salah satunya dengan menghapus berbagai regulasi yang menghamba wirausaha. Bahkan ada sekitar empat ribuan regulasi yang seakan menjadi pengekang para wirausaha tersebut.

Selain itu ia meminta adanya kerja sama dari berbagai pihak guna mencapai target dua persen UKM di Indonesia. "Kita harus sinergi dengan semua stakeholder baik swasta, himpunan, dengan kementerian lain. Jadi peningkatan kewirausahaan bukan ditangani Kemenkop saja," katanya di Kantor Kemenkop, Kamis (6/10).

Sementara itu Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop dan UKM Prakoso Budi Susetyo mengatakan pihaknya secara langsung telah aktif melakukan berbagai program guna meningkatkan jumlah wirausahawan. Pendidikan dan pelatihan digelar yang difokuskan kepada kewirausahaan dan keterampilan.

Keterampilan menurut dia menjadi aspek penting karena berhubungan langsung untuk peningkatan kemampuan individu dalam menjadi seorang wirausaha. "Kami juga melatih manajerial pengelolaan keuangan dan magang," lanjut dia.

Melihat angka 1,6 persen yang merupakan hasil sensus tiga tahun lalu membuat Prakoso optimistis telah mencapai target dua persen UKM pada 2016 ini. "Kita harapkan dari sensus ekonomi 2016 ini Insya Allah mungkin ada dua pesen karena 1,6 //kan tiga tahun lalu," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement