Senin 10 Oct 2016 17:00 WIB

Sukabumi Waspadai Naiknya Potensi Pergerakan Tanah

Rep: Riga Iman/ Red: Nur Aini
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menunjukkah retakan di salah satu rumah yang rusak berat akibat bencana pergerakan tanah di Desa Nagrak Jaya, Kecamatan Curug Kembar, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (18/8).
Foto: Antara/Budiyanto
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menunjukkah retakan di salah satu rumah yang rusak berat akibat bencana pergerakan tanah di Desa Nagrak Jaya, Kecamatan Curug Kembar, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemerintah Kabupaten Sukabumi mewaspadai naiknya potensi bencana pergerakan tanah. Hal ini karena, dalam beberapa pekan terakhir intensitas di Sukabumi hujan cukup tinggi.

"Dengan kondisi hujan seperti sekarang ini maka potensi pergerakan tanah meningkat,’’ ujar Kepala Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi, Adi Purnomo, kepada wartawan Senin (10/10).

Berdasarkan pemetaan sebelumnya menyebutkan sekitar 80 persen wilayah Sukabumi termasuk dalam zona pergerakan tanah sedang dan tinggi. Kondisi tersebut, kata Adi, sudah disampaikan kepada aparat kecamatan dan desa. Informasi ini disampaikan dalam bentuk radiogram dan surat himbauan kewaspadaan menghadapi bencana geologi akibat tingginya intensitas hujan.

Menurut Adi, aparat kecamatan nantinya diharapkan mengingatkan warga agar tidak membangun di kawasan yang rawan bencana pergerakan tanah. Misalnya warga dilarang mendirikan bangunan di bawah tebing yang rawan longsor. Upaya lainnya, kata Adi yakni mengajak masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan. Selain itu mendorong kegiatan kerja bakti membersihkan saluran irigasi agar tidak terjadi bencana alam.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar menambahkan, masyarakat telah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. "Sudah disebar himbauan agar selalu waspada bencana khususnya di daerah rawan bencana,,’’ ujarnya.

Baca juga: Cilacap Dilanda Longsor dan Banjir

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement