Senin 10 Oct 2016 23:20 WIB

Lima Warga Surabaya Pengikut Dimas Kanjeng Akhirnya Pulang

Ratusan petugas kepolisian mengamankan proses rekontruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Ratusan petugas kepolisian mengamankan proses rekontruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak lima warga Surabaya yang sempat bertahan, akhirnya meninggalkan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jatim untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Mereka sudah pulang semua ke rumah masing-masing. Kepulangan mereka ini karena kesadaran sendiri," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kota Surabaya Soemarno kepada wartawan di Surabaya, Senin (10/10).

Adapun warga Surabaya yang sempat menjadi pengikut dan bertahan di padepokan adalah Rudy Kurniawan, warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan. Lalu, Untung Supriyadi, warga RT 04 RW 05 Kelurahan Margorejo Kecamatan Wonocolo.

Selain itu Siti Romlah, warga Jalan Pagesangan VII Kelurahan Pagesangan Kecamatan Jambangan, Moch Subhi dari Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes dan Astuti asal Kelurahan Wiyung Kecamatan Wiyung.

"Kami sempat melakukan pengecekan ke rumah mereka. Untung Supriyadi ketika kami cek ke rumah di Margorejo, ternyata rumahnya dijual dan pindah ke luar kota. Hanya KTP-nya yang masih Surabaya," katanya.

Sedangkan Moch Subhi, warga Manukan Kulon sudah dicek ke rumahnya, ternyata yang bersangkutan sudah ada di sana. Demikian juga ketika mengecek Siti Romlah warga Pagesangan ini ada di rumahnya sekarang.

Disinggung berapa total kerugian mereka, Soemarno mengatakan tidak tahu berapa banyak uang yang disetor kepada Dimas Kanjeng. "Saya tidak tahu berapa kerugiannya karena mereka tidak ada yang terbuka," katanya.

Soemarno berharap warga Surabaya untuk tidak tergiur dengan pihak-pihak tertentu yang menawarkan penggandaan uang sebab ada kecenderungan adalah modus penipuan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement