Rabu 12 Oct 2016 19:39 WIB

Suami Mirna Komentari Tangisan Jessica

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Jessica Kumala Wongso mengikuti persidangan di PN Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jessica Kumala Wongso mengikuti persidangan di PN Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suami Wayan Mirna Salihin, Arief Sumarko mengomentari tangisan terdakwa kasus kopi sianida, Jessica Kumala Wongso dalam persidangan ke-28 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10). Arief mengatakan, tangisan Jessica tersebut terkesan dibuat-buat untuk mencari simpati masyarakat.

Hal ini juga diperkuat dengan pihak Jessica yang akhir-akhir ini selalu membuat pernyataan bahwa saat ini seakan-akan banyak masyarakat yang mendukung Jessica. "Ya ini yang dibilang waktu itu kan bagaimana ketika di persidangan dia (Jessica) bersikap cukup tenang, seperti tidak ada emosi, ketika dikomentari seperti itu di depannya dia nangis, ya kan lucu, ya mungkin dia mau mencari simpati publik juga," ujar Arief di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10).

Sebelumnya diberitakan, Jessica menangis saat membacakan nota pembelaan atau pledoi dalam sidang kasus 'kopi sianida' di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10). Pasalnya, ia tidak merasa membunuh Mirna dengan racun sianida yang dicampur dengan es kopi Vietnam.

Sejak mulai membacakan nota pembelaan tersebut, Jessica tampak langsung menangis. Ia terlihat terbata-bata saat membaca pledoinya itu. "Saya ada di sini karena saya dituduh membunuh teman saya Mirna. Mirna adalah teman yang baik, ramah, dan jujur. Selain itu dia humoris," kata Jessica.

Selama membacakan nota pembelaannya, Jessica tetap tak kuasa menahan kesedihannya. Air mata terus mengalir dari balik kaca matanya. Beberapa kali dia terisak saat membacakan pleidoinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement