Senin 17 Oct 2016 19:37 WIB

OJK Dukung Penerbitan Sukuk Diaspora

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berjoget dangdut bersama sejumlah TKI pada acara pertemuan 1000 TKI dengan Diaspora di Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/Rakhmawaty La’lang)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berjoget dangdut bersama sejumlah TKI pada acara pertemuan 1000 TKI dengan Diaspora di Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/Rakhmawaty La’lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat potensi dana remitansi dari diaspora sangat besar, dan bisa dimanfaatkan untuk pendanaan pembangunan Negara melalui instrumen Sukuk Diaspora. Sukuk Diaspora merupakan salah satu upaya dalam mendukung perkembangan Sukuk di industri jasa keuangan untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Sukuk Diaspora merupakan wujud berkontribusi secara aktif dalam pembangunan Negara. Selain peluang investasi, hal penting yang ingin digugah adalah rasa nasionalisme dan patriotisme,” kata Wakil Ketua OJK Rahmat Waluyanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10).

Rahmat menegaskan bahwa Sukuk Diaspora perlu didukung dengan tata kelola yang baik dari pemerintah maupun swasta. Dengan demikian, dapat meningkatkan trust serta confidence bagi para pekerja migran Indonesia, bahwa dana yang diinvestasikan aman dan digunakan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi negara.

Rahmat menyampaikan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) memiliki sumber dana yang cukup signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), pada 2014 tercatat 6,5 juta PMI yang bekerja di 142 negara di seluruh dunia.

Data Bank Indonesia tercatat pada 2014 remitansi yang dihasilkan oleh PMI sebesar 8,3 miliar dolar AS atau setara Rp 105.9 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 12.700 per dolar AS. Selain pekerja migran Indonesia, keberadaan diaspora Indonesia lainnya juga berpotensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Wakil Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, Region Amerika Djoko Waluyo mengatakan, sebagian besar komunitas diaspora memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan sangat ingin berkontribusi kepada tanah air Indonesia. Selain itu, mereka juga membutuhkan investasi yang dapat menjamin masa tuanya. Namun pada umumnya komunitas diaspora tersebut belum memahami alternatif investasi yang ada maupun bagaimana memulai berinvestasi di Indonesia.

“OJK diharapkan dapat lebih mengenali potensi komunitas diaspora dan bersama-sama mengembangkan potensi diaspora dalam kaitannya dengan pembangunan Indonesia dengan lebih aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada berbagai komunitas diaspora Indonesia," kata Djoko.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement