REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Operasi gabungan pasukan Irak dan Peshmerga Kurdi mengklaim sukses membebaskan area seluar 200 km persegi di Mosul dari ISIS, Senin (17/10). Hal ini diumumkan oleh Presiden Kurdi Irak, Masoud Barzani.
Mosul adalah kota terbesar kedua yang dikuasai ISIS sejak 2014. "Hari ini adalah titik balik dalam perang melawan terorisme," kata Barzani dalam konferensi pers dekat Mosul. Ia mengumumkan pasukan Irak dan Peshmerga akan bekerja sama di wilayah yang sama.
Menurutnya, operasi gabungan telah diluncurkan di selatan dan timur Mosul. Tujuan utamanya adalah membebaskan Mosul secara keseluruhan.
Dalam wawancara dengan Aljazirah, Juru bicara pasukan AS, Kolonel John Dorrian mengatakan AS membantu serangan dari udara. Agar pasukan Irak bisa melakukan aksi lanjutan.
Menurutnya, AS juga mengirimkan kemampuan inteligen dan logistik. "Kami sangat cakap di area ini dan itu adalah bantuan besar bagi pasukan Irak untuk bergerak," kata Dorrian. Ia juga mengonfirmasi tujuan operasi itu, yakni membebaskan Mosul.
Kontributor Aljazirah, Stefanie Dekker yang melaporkan dari Irak utara mengatakan sedikitnya sembilan desa telah direbut dari ISIS. Namun dua area kunci sepanjang jalan antara Erbil dan Mosul masih dalam persengketaan.
Baca juga, Irak Umumkan Serangan Rebut Kembali Mosul.
Dekker mengatakan baku tembak terdengar dari area ketika Peshmerga mencoba menekan. ISIS melawan dengan sejumlah aksi bom bunuh diri. Dekker menyebut sedikitnya lima anggota pasukan Peshmerga dan satu tentara Irak tewas dalam operasi Senin. "Ini masih pagi dan pertempuran tampak akan panjang, ini tak akan mudah," kata Dekker.