Selasa 18 Oct 2016 16:51 WIB

Pemkot Makassar Gandeng YKP2N Tangani Korban Napza

Narkotika/ilustrasi
Narkotika/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah kota Makassar menggandeng YKP2N (Yayasan Kelompok Peduli Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-Obat Terlarang) Makassar dalam membina dan memberdayakan mantan penyalahguna Napza (Narkotika psikotropika dan zat adiktif).

Kesepakatan keduanya dikukuhkan lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Ketua Umum YKP2N Makassar Andi Sulolipu di Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa 18 Oktober 2016.

Melalui Mou ini, mantan penyalahguna Napza yang tengah menjalani proses pembinaan, bimbingan, dan terapi di YKP2N Makassar akan dibekali kegiatan - kegiatan di bidang pengolahan persampahan.

"Sampah menjadi salah satu masalah perkotaan yang membutuhkan manajemen yang tepat dalam pengelolaanya. Keterlibatan berbagai pihak semakin meringankan langkah pemerintah kota dalam mengurai masalah persampahan," kata Wali Kota Danny Pomanto.

Saat ini terjadi pergeseran paradigma dalam menyikapi masalah persampahan. Orang - orang tidak lagi memandang sampah sebagai barang buangan yang tak bernilai. Namun sampah dengan pengelolaan yang tepat dapat menjadi bahan daur ulang yang bernilai ekonomis.

Konsep pemilahan sampah organik dan anorganik yang kemudian berkembang menjadi 3R (reduce, recycle, and reuse) jika dijalankan secara massif dan berlanjut diyakini dapat mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan nilai ekonomisnya bahkan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja baru.

"Kerja sama ini bentuk kepedulian wali kota Makassar yang memberikan kesempatan kepada mantan penyalahguna Napza untuk menata hidup dan membangun kehidupan yang lebih baik," ujar Ketua YKP2N Makassar Andi Sulolipu.

Diketahui, salah satu fokus perhatian pemerintah kota di bidang kebersihan dengan pengelolaan sampah. Berbagai skema dijalankan oleh Wali Kota Danny Pomanto diantaranya program Bank Sampah Unit dan Induk, Sosialisasi Kantongnisasi Sampah, MTR (Makassar Tidak Rantasa), LISa (Lihat Sampah Ambil), Tangkasa ki (Truk Angkutan Sampah Kita), sampai pada pilot project skenario nasional pembangunan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah), dan desain pembangunan TPA Bintang Lima.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement