REPUBLIKA.CO.ID, SIRTE -- Tepat lima tahun lalu, pemimpin Libya Kolonel Muamar Qadafi terbunuh oleh milisi yang menemukannya di sebuah pipa drainase usai serangan udara NATO. Serangan NATO menghantam rombongan Qadafi menghantam konvoi Qadafi di pinggir kota tanah kelahirannya, Sirte.
Qadafi tewas dengan mengenaskan. Tubuhnya yang penuh darah dipindahkan ke Kota Misrata. Di sana jasadnya di pajang di display lamari pendingin.
Kematian Qadafi memiru reaksi dunia. Salah satunya datang dari Hillary Clinton yang saat itu menjabat Menteri Luar Negeri AS. "Kami datang, kami lihat, ia tewas."
Baca juga, Libya Kandidat Kuat Markas Baru ISIS.
Kematian Qadafi memunculkan babak baru di pemerintahtahan Libya. Namun sayang pemerintahan tak kunjung stabil. Sementara di lapangan kelompok milisi bersenjata masih memegang pengaruh cukup kuat.