REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten Malang menerapkan siaga darurat banjir. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Malang Joni Samsulhadi mengatakan ada enam kecamatan yang menjadi wilayah pemantauan intensif.
Keenam kecamatan tersebut merupakan wilayah yang rentan terjadi banjir dan tanah longsor. Enam kecamatan yang dipantau serius meliputi Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, Ampelgading, Pujon, Ngantang, dan Kasembon.
Apel seribu relawan akan digelar pada 25 Oktober mendatang di Desa Pujiharjo yang terletak di Kecamatan Tirtoyudo. "Gerakan ini tak hanya sekadar aksi bersih-bersih sungai Tundo namun juga menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga keberlangsungan sungai," jelas Joni pada Kamis (20/10) di Malang.
Desa Pujiharjo menjadi salah satu desa yang menjadi fokus penanganan siaga darurat banjir lantaran kerap dilanda air bah. Dalam kurun waktu September sampai Oktober sudah enam kali Pujiharjo dilanda banjir bandang akibat luapan Sungai Tundo. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 miliar.
Tiga kendaraan berat jenis eskavator juga diletakkan di desa ini untuk menormalisasi Sungai Tundo yang kerap meluap akibat sedimentasi.
Banjir bandang juga kerap melanda Desa Lebakharjo di Ampelgading dan Desa Sitiharjo di Sumbermanjing Wetan. Selain itu bencana tanah longsor mengintai di Desa Wirotaman Kecamatan Ampelgading serta Desa Ringin Kembar dan Harjokuncaran di Sumbermanjing Wetan. Sedangkan di Pujon, Ngantang, dan Kasembon masyarakat perlu mewaspadai aliran Sungai Konto sebagai penyebab banjir.