REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kebersamaan antarmasyarakat dapat mencegah berbagai persoalan sosial di Jakarta. Ini termasuk mencegah potensi konflik berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
"Karena itu, Jakarta harus memilih pemimpin yang menghormati dan menghargai rakyatnya," kata Anies saat berkunjung ke Pasar Glodok, Jakarta, Ahad (23/10).
Bila dipercaya memimpin Jakarta, Anies mengatakan dia dan pasangannya, Sandiaga Uno, bertekad membangun kehangatan hubungan antarwarga di ibu kota.
Pemimpin Jakarta harus mau menghormati, menghargai dan dekat dengan warganya sehingga dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul bersama-sama.
Anies mengatakan pembangunan Jakarta harus mampu menggerakkan berbagai elemen masyarakat dalam gerakan maju bersama dengan menghargai dan menghormati perbedaan yang ada. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 harus menjadi cermin keberagaman yang menghormati berbagai bentuk perbedaan.
Menurut Anies, Jakarta adalah jarum dalam tenun kebangsaan. Pembangunan Jakarta tidak boleh mengabaikan kesenjangan dan potensi perpecahan karena harus bergerak bersama, maju bersama, rukun bersama dan aman bersama.
"Tanggal 15 Februari 2017 itu kita bukan memilih Agus, Basuki atau Anies, melainkan hari penentuan bagaimana warga Jakarta ingin melihat Jakarta berubah untuk lima tahun ke depan," tuturnya.