REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Ketua MPR Mahyudin menyatakan, tak ada jaminan bangsa Indonesia akan utuh dan kuat hingga 1.000 tahun ke depan. Ia mencontohkan, dulu ada negara Uni Soviet yang kuat dan kokoh, namun akhirnya negara itu pecah menjadi banyak negara.
Ia pun juga mencontohkan Yugoslavia yang mengalami nasib yang sama dengan Uni Soviet. "Siapa yang bisa menjamin bangsa ini utuh hingga 1.000 tahun ke depan?" kata Mahyudin, dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/10).
Mahyudin juga melihat Andalusia, sebuah kerajaan di Eropa bagian selatan yang berdiri dengan kehebatan budaya, ilmu, dan kemajuan di bidang lainnya. Namun, setelah 500 tahun berdiri, kerajaan tersebut runtuh.
Mahyudin mengatakan, bangsa Indonesia yang sudah berdiri 71 tahun, tak pernah lepas dari rongrongan separatisme. Salah satu gangguan NKRI adalah Gerakan 30 September/PKI. Di mana Aidit dan partainya ingin mengganti Pancasila dengan ideologi komunis. ''Tapi allhamdulillah Pancasila jaya,'' tegasnya.
Menurut Mahyudin, tantangan bangsa ini semakin berat. Ia mengutip pendapat Bung Karno yang menyatakan pada masa dulu musuh bangsa ini sangat jelas, yakni kaum penjajah, Belanda, Jepang, Inggris.
Namun, sekarang musuh bangsa ini bisa dari bangsa sendiri. "Inilah tantangan-tantangan kita. Masih banyak yang lemah dalam pengamalan Pancasila," katanya.