Jumat 28 Oct 2016 10:42 WIB

Migran yang Tersisa Diizinkan Bermalam di Kamp Calais

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Para migran dari kamp Calais, Prancis mengantre untuk dipindahkan di hari ketiga evakuasi kamp tersebut, 26 Oktober 2016.
Foto: REUTERS/Philippe Wojazer
Para migran dari kamp Calais, Prancis mengantre untuk dipindahkan di hari ketiga evakuasi kamp tersebut, 26 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, CALAIS -- Para migran yang masih tersisa di kamp Calais masih diizinkan menginap sementara di tempat penampungan tersebut. Setidaknya ada 70 orang, termasuk anak-anak di bawah umur hingga kini berada dan tidur di tenda yang berada di lokasi.

Kelompok bantuan mengatakan selimut serta makanan bagi para migran yang tersisa disediakan. Secara keseluruhan, kamp yang disebut hutan itu hampir sepenuhnya kosong dan pembongkaran terus dilakukan.

Pemerintah Prancis mengatakan area kamp yang pernah dihuni lebih dari 7.000 migran itu akan bersih pada Senin (31/10). Para pengungsi yang berada di sana telah dipindahkan ke pusat-pusat orientasi yang tersebar di seluruh wilayah negara.

Selama ini, migran yang berada di Calais mencoba mencapai Inggris secara ilegal melewati wilayah itu. Kamp hutan itu juga dianggap sebagai salah satu simbol utama kegagalan Eropa menangani kriris pengungsi terburuk sejak era Perang Dunia II.

Baca: Prancis Usir dan Abaikan Anak-Anak Pengungsi Calais

Meski Pemerintah Prancis mengatakan operasi pengosongan kamp kali ini akan sepenuhnya berhasil, namun berbagai pihak meragukan hal itu. Salah satunya dari organisasi amal Doctors Without Borders (MSF) yang mengingatkan masih cukup banyak migran berada di sekitar lokasi.

"Anda tidak dapat mengatakan operasi ini terus berjalan saat masih ada orang-orang yang tersisa di lokasi pengosongan. Negara memiliki kewajiban serius dalam menangani migran, khususnya mereka yang belum mencapai usia dewasa," ujar perwakilan dari MSF, Anne Louise Coury, dilansir BBC, Jumat (28/10).

Setidaknya terdapat 1.500 anak di bawah umur dari kamp Calais yang saat ini dipindahkan ke kamp khusus di sekitar lokasi penampungan lama. Sisanya, juga dibawa ke pusat orientasi seluruh Prancis, di mana mereka melakukan proses mengajukan permohonan suaka.

Pemerintah Inggris juga mengingatkan Prancis anak-anak harus sepenuhnya mendapat perlindungan. Hingga Rabu (26/10) malam, masih banyak remaja yang tidur di area sekitar kamp Calais. Sementara, ada 200 anak tanpa pendamping yang sesuai kesepakatan diterima di Inggris dan kini berada di negara itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement