REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mneyatakan siap menjalankan keputusan Pemerintah mencabut subsidi listrik bagi sebagian besar pelanggan rumah tangga kelompok 900 Volt Ampere (VA). Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan pihaknya akan mengalihkan subsidi tepat sasaran untuk penerima yang lebih berhak.
"Kalau pemerintah mengambil keputusan seperti itu, PLN tidak ada pilihan lain, tinggal menjalankan," kata Made kepada Republika, Jumat (28/10).
Ia melanjutkan, penyaluran subsidi 900 VA ini agar tepat sasaran, PLN menggunakan data Tim Nasional Penanggulangan Percepatan Kemiskinan (TNP2K). Dari 22 juta pelanggan 900 VA, hanya 4.139.000 yang pantas menerima.
"Nah itu berdasarkan data-data TNP2K. Ada orang punya mobil masih menggunakan yang 450 VA dan 900 VA, nggak cocok kan," ujar Made.
Setelah mendapat hasil survei, seluruh unit-unit PLN di seluruh Indonesia akan bekerja. Kemudian PLN melakukan pemadaman terhadap pelanggan yang tidak berhak. "Dengan melakukan pemadaman data rumah tangga, kan melalui survei oleh PNP2K," tutur Made.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana pemangkasan subsidi ini. Dampaknya bisa berupa kenaikan tarif listrik yang menurut Luhut akan dilakukan secara bertahap.